KONSEP BUKU NONFIKSI
Hari ini adalah pertemuan ke-14 dari pelatihan KBRI PGRI ke-28, dengan materi konsep buku nonfiksi bersama ibu Musiin, M.Pd. Bersama mantra ajaib om jay “Menulislah setiap hari dan Buktikan apa yang terjadi”, maka akan menghasilkan sebuah mantra ajaib, akan ku coba terus dan terus tanpa henti, Semoga bisa. Berikut ini adalah biodata nara sumber kita pada hari rabu yang hangat ini,
Wow ternyata
pemateri hari ini juga orang Padang, sama dengan asal daerah saya. Fiksi dan
Non Fiksi tentu adalah dua hal yang sangat berbeda. Perbedaan buku fiksi dan buku
non fiksi diantara bisa ditinjau dari bagian isi buku. Energi positif saling
belajar dan antusias dari peserta KBMN 28 sangat luar biasa, termasuk saya juga
tertular energi posistif dari moderator dan nara sumber, baik om jay, mbak aam,
maupun pemateri lain. Tentunya akan banyak terbit karya buku solo yang tak
kalah hebatnya. Setiap kata, kalimat dan paragraf maupun Buku membutuhkan Kepintaran
dalam mengemas isi buku yang merupakan poin penting dalam hal ini, yang bertujuan agar buku yang dihasilkan
menjadi bermakna di setiap lembaran nya. Karya tulis Bu Iin sangat keren lho,
mari kita intip.
Semua ini
membuat saya sebagai pemula juga ingin bermimpi indah untuk menerbitkan buku
solo yang banyakkk, dan terpajang juga di Gramedia. Mempunyai buku populer yang
sangat indah, Hmm semoga mimpi ini jadi kenyataan. Jika kita berbicara tentang
buku, maka penulis harus mengetahui
bagaimana konsep buku yang akan ditulis. Jadi bagi seorang penulis mengetahui
konsep buku sangat penting karna berkaitan dengan pola yang akan memudahkan
proses penulisan buku Bapak Ibuk. Hal ini juga agar Bapak Ibuk terhindar dari
kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block . Menulis
memiliki tujuan dan manfaat, konsep buku
juga menjadi strong why penulis agar karya buku yang sedang digarap bisa tuntas
baik berupa buku fiksi maupun buku nonfiksi. Tulisan nonfiksi bersifat objektif
dan berbasis data dan fakta. Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa
adanya. Berikut adalah pengertian cerita fiksi
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yaitu:
1.Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan
dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
2.Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan
proses.Contoh: Buku Panduan
3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin
atau butir per butir. Pola ini diterapkan
pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini
antar bab setara)
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah,Berikut langkah-langkahnya:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama adalah Pratulis, berikut langkah-langkah pratulis.
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis
tulisan
4. Mengumpulkan bahan
tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku.
Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain. Kita
tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan
mengupdate pengetahuan kita.Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang
menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal ,
atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal ,
atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Berikut contoh kerangka cerita nonfiksi yang di miliki
narasumber Bu Iin.
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi
Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi
Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media
Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi
Digital
E. Level Kompetensi
Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi
Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan
Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa
Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital
Mindset Warganet +62
Buku nonfiksi memilki Anotomi Buku sebagai berikut:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan
(OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar
(OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima
Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran
(OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Pertemuan ke : 14
Hari/Tanggal :
Rabu/8 Februari 2023
Pemateri :
Musiin, M.Pd
Materi :
Konsep Buku Non Fiksi
Oleh: FIFI TRIANA
(PADANG)