Senin kegiatan beruntun, Mari Belajar Kaidah Pantun
Pelatihan
kali ini sangat seru, karena kami di suguhkan pantun yang unik ala pak Miftahul
Hadi yang menjadi narasumber dan Pak Dail Ma’ruf, M.Pd sebagai moderator. Sudah
lama tidak berpantun ria, semenjak fokus dengan mata pelajaran Matematika, sampai
sekarang rasanya hanya berkutik dengan angka, jauh dari hiburan dan tawa. kita intip yuk pantun nya!!
Bunga
sekuntum tumbuh di taman,
Daun
salam elok mahkota,
Assalamualaikum
saya ucapkan,
Sebagai salam pembuka kata.
Salam
pembuka yang sangat unik dan tentunya menyegarkan suasana. Trimakasih Pak Dail
Ma’ruf, M.Pd, telah memberikan semangat kepada kami.
Menanam
padi di musim hujan
Padi
ditanam berharap panen
Mari
belajar bareng mas hadi kawan
Semoga
semuanya berkenan
Pak
Teguh pergi ke Bali,
Melihat
bule sedang menari.
Aduh
pantas kau bau sekali,
Kau belum mandi enam hari.
Pergi
ke pasar beli kain katun
Dijahit
dibikin kemeja
Mari
kita buat pantun
Agar
hati jadi gembira
Kain
katun dibikin kemeja
Coraknya
batik indah di mata
Nyusun
pantun hati gembira
Lupa
didik kepada siswa
Buah
durian buah apokat
Enak
dimakan terasa di lidah
Peserta
KBMN 28 ayolah semangat
Belajar
pantun bersama bapak Miftah
Pantun
adalah salah satu budaya betawi yang kini mulai berkembang, setelah membaca
pantun akan membuat suasana senang. Pantun dapat membuat senyum dan ketawa lagi
dan lagi. Pantun adalah jenis puisi lama yang susunan kata yang teratur dan
bernilai seni tinggi dan akhir kata harus berirama. Pada pantun susunan kata
yang berakhiran a-b-ab dan suatu kata yang berisi nasihat digunakan pada saat
acara pernikahan (palang pintu) ya pak/bu. Pantun biasanya identik dengan suku
bangsa Melayu atau pun Betawi, namun tiap daerah memiliki pantun. Di Tapanuli,
pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006) yang memiliki empat
baris dan sering disampaikan saat membuka atau menutup sambutan. Di Sunda,
pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006) dan di Jawa, pantun
dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006). Berikut buku-buku pantun yang
sedang tenar yang di terbitkan oleh suhu KBMN PGRI
Pantun jenaka ....membawa
bahagia, pada saat sekarang ini dimana-mana formal atau non formal penggunaan
pantun banyak dinantikan. Ingatkah pantun masa SMP tentang pantun jenaka
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Indonesia
mempunyai banyak ragamnya, pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak
benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the
Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di
Paris. Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia
membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti
"randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur
antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan
seremonial yang spektakuler. Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah,
berikut terdapat definisi pantun. Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno,
2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang
merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata
“Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019) Banyak
sekali event lomba berbalas pantun yang diadakan untuk melestarikan warisan
budaya tersebut
Pantun
berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata
Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh
masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika
(Mu’jizah, 2019). 1bait pantun terdiri atas 4 baris dan satu baris itu idealnya
terdiri atas empat sampai lima kata. Kemudian, satu baris pantun terdiri atas
delapan sampai dua belas suku kata. Membuat pantun itu mudah, caranya adalah:
1.
- 1. Memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka akan semakin memudahkan dalam membuat pantun
- 2. Carilah kata yang memiliki bunyi akhir sama. Minimal dua huruf bapak ibu.
- 3. pahami ciri-ciri pantun yang sudah dijelaskan di atas
- 4. Jika membuat pantun, susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.
- 5. Baru yang terakhir, susun baris pertama dan kedua, isinya dulu baru sampiran.
- 6. Dalam menulis pantun, usahakan hindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.
Berikut
perbedaan pantun dengan karya sastra lain:
Jenis-jenis
pantun yang umum diketahui antara lain
1.
Pantun nasihat : pantun yang isinya (baris ketiga dan keempat) nasihat
kebaikan.
Contoh
:
Tegak berdiri si
batang Suji,
Tanam di samping
petai cina,
Sejak kecil rajin
mengaji,
Sudah besar tentu
berguna.
2.
Pantun jenak : pantun yang berisi hal-hal lucu
Contoh
:
Ikan gabus ada di
rawa,
Ikan lele ada di
kali,
Nenek menangis
sambil tertawa,
Melihat
kakek main lompat tali.
Untuk
menjadi buku minimal berapa pantun?
Kalau
buku solo pantun milik saya berisi 400an pantun dengan tebal 170 halaman
Pertemuan ke: 13
Pemateri: Miftahul Hadi, S.Pd
Tanggal: Senin, 6 Februari 2023
Fifi Triana
2 komentar:
Resume materi 13 yang Bagus, lengkap dan informatif --- kren luar biasa. pertahankan dan semangat
Trimakasih pak dail. Semangat
Posting Komentar