
KBMN PGRI 29
Pertemuan ke :
25
Hari/tanggal :
Senin/ 21 Agustus 2023
Materi :
Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Pemateri :
Bambang Purwanto, S.Kom. Gr
Moderator :
Eko Daryono, S.Pd
Kita
pernah loh membuat karya ilmiah, walaupun sekali seumur hidup. Yaa, saat
skripsi kita membuat karya ilmiah sebagai syarat lulus strata S1 perguruan
tinggi. Bagaimana jika kali ini kita mengulang kesuksesan membuat karya ilmiah.
Sebuah karya ilmiah berupa hasil penelitian, skripsi, tesis, hasil penelitian,
PTK, PTS dan jenis lainnya dapat dijadikan sebuah buku. Setiap kita yang telah
lulus dari perguruan tinggi pasti memiliki karya ilmiah (KTI) sebagai syarat
akhir dari seluruh perjuangan kita dari sebuah perguruan tinggi untuk
mendapatkan sebuah gelar. KTI kita tersebut dapat dijadikan sebuah buku dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Berikut dipaparkan oleh Bapak Eko
daryono, S.Pd pada pelatihannya di grup KBMN PGRI 28. Pertama, kita akan menghilangkan
penamaan,dan penomoran yang kita buat pada karya KTI seperti penomoran BAB,
atau sub bab, yang membuat tampilan buku menjadi kaku.
Secara bahasa hasil
konversinya kita modifikasi sehingga bahasa dalam buku menjadi luwes, bersifat
lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti: penelitian ini, peneliti,
penulis, dan teman sejawat. Kedua kita lakukan modifikasi bab 1, kata-kata
pendahuluan masih bisa kita gunakan atau
kita ganti dengan pembuka atau kata lain agar buku yang kita buat menjadi lebih
menarik, dan isi nya jika kita usahakan dengan kata-kata pembuka yang telah
kita buat atau modifikasi tadi. Latar belakang dalam naskah KTI kita bumbui
dengan fenomena terkini, agar isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga
pembaca merasa tertarik untuk membaca isi seluruh buku. BAB 2 juga kita
modifikasi, dengan mengambil bagian sub bab yang perlu kita tonjolkan, seperti
menguraikan dengan kata-kata yang lugas tentang motifasi belajar, pembelajaran
yang kita paparkan pada KTI sesuai bidang studi yang emban, Pembelajaran
kooperatif dan model pembelajaran yang kita gunakan pada penelitian tersebut.
Modifikasi pada BAB 3 kita hilangkan, kita lanjutkan saja pada BAB 4, bagian
ini merupakan inti dari isi buku, sesuai judul buku yang telah kita buat. Pada
bab 4, kita tidak menggunakan judul hasil penelitian dan pembahasan, namun
diseuaikan konteks buku. Judul buku juga kita pilih kata-kata yang menarik,
tentunya tidak sepanjang dan se kaku judul KTI kita. Penutup, pada pelaporan
hasil penelitian, judul tersebut dapat di pertahankan dengan menambahkan
simpulan dan rekomendasi atau saran , dan temuan yang terkait dengan hasil
penelitian. Pada lampiran, lampiran yang disertakan hanyalah instrument
penelitian atau data matang yang mendukung.
Namun demikian adal
hal-hal yang perlu diperhatikan saat
mengkonversi KTI menjadi buku: Pertama, keaslian laporan hasil penelitian.
Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek
keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul
bahwa karya yang akan diterbitkan memang original punya penulis sendiri Kedua,
menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Ketiga memilah dan memilih data yang
dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.
Keempat, modifikasi bahasa buku. Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan
berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan
dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. Ketujuh, memperhatikan kaidah
penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4
PKB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar