Pertemuan ke: 14
Hari/Tanggal :
Rabu/26 Juli 2023
Materi : Konsep Buku Non Fiksi
Pemateri :
Musiin, M.Pd
Moderator :
Lely Suryani, S.Pd
Pernah mengenal istilah
buku non fiksi? Pada resume ini kita akan menggaji lebih dalam tentang buku non
fiksi. Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan.
Isi dari buku nofiksi adalah informasi, pengetahuan atau wawasan. Menulis buku
non fiksi bisa kita mulai dengan menggali informasi dari lingkungan sekitar
kita, bisa saat kita mengajar, perjalanan dan kejadian di lingkungan
masyarakat kita. Buku non fiksi ditulis dengan tujuan untuk menyajikan temuan
baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada. Adapun ciri - ciri dari buku
nonfiksi adalah:
1. Menggunakan bahasa formal.
2. Makna yang disampaikan adalah makna
denotasi.
3. Ditulis berdasarkan fakta.
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah
popular.
5. Menghasilkan temuan baru dan
menyempurnakan ide temuan lama.
6. Penulis
memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam
tulisannya.
Berdasarkan jenisnya buku
nonfiksi ada dua jenis yaitu buku
nonfiksi murni dan buku nonfiksi kreatif. Buku nonfiksi murni adalah buku yang
berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data
tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti
lainnya. Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada skripsi,
disertasi, artikel, feature dan lain-lain. Adapun buku Nonfiksi Kreatif adalah
buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan
bumbu-bumbu kreatif dari pengarang. Contoh buku nonfiksi kreatif adalah
1. Biografi
2. Autobiografi
3. Memoar
4. Buku Motivasi, pengembangan
diri/psikologi
5. Buku panduan/manual
6. Buku pelajaran/buku teks/pendamping
7. Encyclopedia/kamus
8. Buku catatan perjalanan
Untuk saat ini yang lagi hit dan banyak dicari
adalah cara merumuskan CP menjadi TP, ATP dan Modul Ajar.
Ada
tiga pola dalam penulisan buku nonfiksi, pola pertama adalah pola hierarkis (buku
disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) contoh:
buku pelajaran, pola kedua adalah pola prosedural (buku disusun berdasarkan
urutan proses. contoh: buku panduan, pola terakhir adalah pola Klaster (Buku
disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan
bab yang dalam hal ini antar bab setara). Adapun proses penulisan buku terdiri
dari 5 langkah, yakni: pra tulis, menulis
draf, merevisi draf, menyunting naskah, terakhir yang adalah proses yang
dinantikan yaitu menerbitkan buku. Berikut uraian setiap langkah secara
terperinci.
Langkah pertama pra tulis, ada sembilan
langkah yang haus kita laksanakan, mari kita cermati tahap demi tahap
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi
adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain. Untuk melanjutkan dari tema menjadi
sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Nah setiap buku pasti mempunyai anatomi?
Bagaimanakah anatomi buku nonfiksi?
Berikut
contoh anotomi buku nonfiksi:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta
kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua adalah
menulis draf, menulis draf dapat dilakukan dengan menuangkan konsep tulisan ke
tulisan dengan prinsip bebas dan tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih
pada bagaimana ide dituliskan. Di langkah kedua ini, Bapak Ibu silakan menulis
menulis dan menulis. Bapak Ibu tidak perlu terlalu idealis harus sempurna. Langkah
ketiga adalah merevisi Draf dengan langkah pertama merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian dan memeriksa gambaran besar dari
naskah. Ketika langkah kedua terlewati, Bapak Ibu bisa memeriksa kembali tulisan
mulai dari awal sampai akhir. Langkah keempat adalah menyunting naskah (KBBI
dan PUEBI) dengan urutan memeriksa ejaan,
tata bahasa, diksi, dan data dan fakta serta legalitas dan norma. Di langkah
keempat ini, Bapak Ibu bisa melibatkan orang lain untuk menyunting tulisan
Bapak Ibu. Nah apa sudah bisa menjawab seluruh pertanyaan dan keraguaan tentang
buku non fiksi? Semoga tulisan ini bisa menjawab semua pertanyaan dan keraguan
para pembaca. Mari kita sama-sama kita bergiat untuk menerbitkan karya buku
nonfiksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar