Senin, 31 Juli 2023

Menulis Buku Cerita Digital

 



Pertemuan ke   : 16

Hari / Tanggal     : Senin/31 Juli 2023

Materi                  : Menulis Buku Cerita Digital

Pemateri             : Nur Dwi Yanti, M.Pd

                Pernahkah terbayang untuk mampu membuat buku cerita digital. Pada uraian resume ini akan diberikan gambaran tentang buku cerita digital semoga uraian slide dibawah ini bisa bermanfaat bagi pembaca blog ini. 




 













Jumat, 28 Juli 2023

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 



Pertemuan ke  : 15

Hari/Tanggal   : Jum’at/28 Juli 2023

Materi              : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Pemateri          : Yulius Roma Patandean, S.Pd

Moderator       : Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd

            Menulis buku adala impian setiap orang yang ingin karya nya abadi dan dikenang oleh banyak orang. Namun menulis buku dengan rapi adalah sebuah kenyamanan dan kebanggaan bagi penulis dan pembaca. Bisakah kita menciptakan itu? Tentu bisa dengan berusaha dan bekerja keras, semoga karya tulis buku kita berikutnya sudah rapi, sistematis, nyaman dibaca, dan digemari banyak orang. Naskah buku yang tertata/tersusun dengan baik memudahkan penulis untuk menambahkan, mengurangi, dan merombak naskah jika dianggap tidak sesuai dengan tema yang diangkat. Terdapat sejumlah aplikasi/software yang bisa digunakan untuk membuat naskah buku tersusun secara sistematis. Diantaranya menggunakan Mandeley dan Zotero.

Menggunakan fitur-fitur Ms Word untuk menyusun naskah buku yang sistematis dan rapi. Teman-teman bisa langsung mempraktekkan nya. Tanpa jaringan internet/offline. Seperti apa caranya? Teman-teman bisa menyimak video berikut. Berikut link yuo tube yang bisa kita buka dan kita pelajari berulang-ulang sampai bisa.

https://youtu.be/eePQwyHAcjw

https://youtu.be/jXPr59aWJSc

https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

Naskah buku  yang tersusun dengan baik tentunya memudahkan pula tim editor di percetakan untuk menerbitkan naskah buku teman-teman, walaupun sudah ada tim editor, ada baiknya teman-teman belajar pula menjadi editor naskah sendiri. Banyak hal yang bisa dipelajari. Rasa percaya diri terhadap naskah juga akan lahir seiring dari seringnya teman-teman membaca naskah bukunya ketika melakukan penyusunan secara sistematis. Setiap permulaan penulisan buku pasti ada tantangan. Namun, tantangan itulah yang membuat usaha menerbitkan buku semakin menarik dan bermakna. Selamat mencoba dan selamat berproses dan menerbitkan bukunya. Semoga buku terbitan berikutnya, memiliki kualitas tinggi, nyaman dibaca, dan bisa diterbitkan di penerbit mayor.

Kamis, 27 Juli 2023

Buku Non Fiksi

 



Pertemuan ke: 14

Hari/Tanggal   : Rabu/26 Juli 2023

Materi              : Konsep Buku Non Fiksi

Pemateri          : Musiin, M.Pd

Moderator       : Lely Suryani, S.Pd

 

Pernah mengenal istilah buku non fiksi? Pada resume ini kita akan menggaji lebih dalam tentang buku non fiksi. Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan. Isi dari buku nofiksi adalah informasi, pengetahuan atau wawasan. Menulis buku non fiksi bisa kita mulai dengan menggali informasi dari lingkungan sekitar kita, bisa saat kita mengajar, perjalanan dan kejadian di lingkungan masyarakat kita. Buku non fiksi ditulis dengan tujuan untuk menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada. Adapun ciri - ciri dari buku nonfiksi adalah:

1.         Menggunakan bahasa formal.

2.         Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

3.         Ditulis berdasarkan fakta.

4.         Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

5.         Menghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6.         Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.

Berdasarkan jenisnya buku nonfiksi ada dua  jenis yaitu buku nonfiksi murni dan buku nonfiksi kreatif. Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya. Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada skripsi, disertasi, artikel, feature dan lain-lain. Adapun buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang. Contoh buku nonfiksi kreatif adalah

1.         Biografi

2.         Autobiografi

3.         Memoar

4.         Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi

5.         Buku panduan/manual

6.         Buku pelajaran/buku teks/pendamping

7.         Encyclopedia/kamus

8.         Buku catatan perjalanan

Untuk saat ini yang lagi hit dan banyak dicari adalah cara merumuskan CP menjadi TP, ATP dan Modul Ajar.

Ada tiga pola dalam penulisan buku nonfiksi, pola pertama adalah pola hierarkis (buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) contoh: buku pelajaran, pola kedua adalah pola prosedural (buku disusun berdasarkan urutan proses. contoh: buku panduan, pola terakhir adalah pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara). Adapun proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni: pra tulis, menulis draf, merevisi draf, menyunting naskah, terakhir yang adalah proses yang dinantikan yaitu menerbitkan buku. Berikut uraian setiap langkah secara terperinci.

Langkah pertama pra tulis, ada sembilan langkah yang haus kita laksanakan, mari kita cermati tahap demi tahap

1.         Menentukan tema

2.         Menemukan ide

3.         Merencanakan jenis tulisan

4.         Mengumpulkan bahan tulisan

5.         Bertukar pikiran

6.         Menyusun daftar

7.         Meriset

8.         Membuat Mind Mapping

9.         Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.         Pengalaman pribadi

2.         Pengalaman orang lain

3.         Berita di media massa

4.         Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.         Imajinasi

6.         Mengamati lingkungan

7.         Perenungan

8.         Membaca buku

Nah setiap buku pasti mempunyai anatomi? Bagaimanakah anatomi buku nonfiksi?

Berikut contoh anotomi buku nonfiksi:

1.         Halaman Judul

2.         Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.         Halaman Daftar Isi

4.         Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.         Halaman Prakata

6.         Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.         Bagian /Bab

8.         Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.         Halaman Glosarium

10.       Halaman Daftar Pustaka

11.       Halaman Indeks

12.       Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua adalah menulis draf, menulis draf dapat dilakukan dengan menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas dan tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan. Di langkah kedua ini, Bapak Ibu silakan menulis menulis dan menulis. Bapak Ibu tidak perlu terlalu idealis harus sempurna. Langkah ketiga adalah merevisi Draf dengan langkah pertama merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian dan memeriksa gambaran besar dari naskah. Ketika langkah kedua terlewati, Bapak Ibu bisa memeriksa kembali tulisan mulai dari awal sampai akhir. Langkah keempat adalah menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) dengan  urutan memeriksa ejaan, tata bahasa, diksi, dan data dan fakta serta legalitas dan norma. Di langkah keempat ini, Bapak Ibu bisa melibatkan orang lain untuk menyunting tulisan Bapak Ibu. Nah apa sudah bisa menjawab seluruh pertanyaan dan keraguaan tentang buku non fiksi? Semoga tulisan ini bisa menjawab semua pertanyaan dan keraguan para pembaca. Mari kita sama-sama kita bergiat untuk menerbitkan karya buku nonfiksi.

Senin, 24 Juli 2023

Kaidah Pantun

 



Pertemuan Ke: 13

Hari/Tanggal   : Senin/ 24 Juli 2023

Materi              : Kaidah Pantun

Pemateri          : Miftahul Hadi, S.Pd

Moderator       : Gina Dwi Septiani, S.Pd

           

Angin kencang berembus maju

Menjelang sore terus berangin siur

Lampu mati membuat lesu

Apa daya semua gelap gulita, tidurr

 

Dalam tidur ada mimpi

Dalam mimpi ada cerita indah

Indah dunia saat kita berbagi


Mari berbagi agar bisa menjadi berkah

Terbangun di hari pagi

Ketika ayam jago berkokok keras

Mari kawan bangun dari mimpi

Gapai masa depan dengan usaha keras

 

 

Kita patut berbangga karena pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda secara nasional pada tahun 2014. Menyusul pada tanggal 17 Desember 2020 pantun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada sesi ke 15 intergovernmental comittee for the safeguarding of the intangible cultural heritage. Dengan penetapan tersebut, bukan berarti kita tidak perlu berbuat apa-apa lagi, justru untuk terus memelihara sebagai warisan budaya tak benda dunia, pantun harus terus dikaji, ditulis sehingga terus lestari di masyarakat. Pantun seringkali kita dengar saat pidato atau sambutan. Namun yang membuat khawatir adalah pantun digunakan untuk mengolok-olok, ujaran kebencian seperti yang sering kita saksikan di acara televisi.

Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019). Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019). Pantun termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020). Selain untuk komunikasi sehari-hari, pantun juga dapat digunakan dalam sambutan pidato, menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah.

Untuk mengembalikan Marwahnya, pantun memiliki fungsi antara lain Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan. Berikut merupakan ciri-ciri pantun:

* Satu bait terdiri atas empat baris

* Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata

* Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata

* Bersajak a-b-a-b

* Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang

*Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud

Sabtu, 22 Juli 2023

Proofreading sebelum menerbitkan tulisan

 



Pertemuan Ke : 12

Materi              : Proofreading sebelum menerbitkan tulisan

Narasumber     : Susanto, S.Pd

Hari/ Tanggal  : Jum’at/ 21 Juli 2023

Moderator       : Sim Chung Wei, SP

 

Disaat jenuh dan lelah, cobalah untuk menenangkan diri dan beristirahat untuk diri sendiri. Jika bukan kita siapa lagi yang bisa sayang dan peduli dengan diri kita. Yukk mari kita saling menyayangi antar sesama, dan jangan lupa terlebih dulu menyayangi diri sendiri. Melakukan Proofreading sebelum menerbitkan tulisan akan membuat tuisa menjadi lebih baik dan benar,enak dibaca dan  mudah dipahami. Proofreading adalah membaca ulang kembali tulisan yang telah kita tulis. Untuk memeriksa kembali tulisan yang telah kita tulis, agar dapat diketahui apakah terdapat kesalahan atau tidak pada tulisan yang kita buat. Kesalahan yang terdapat dapat berupa saltik (salah ketik), penggunaan tanda baca, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, logika dari sebuah tulisan. Tahap ini adalah tahap yang sangat penting sebelum menerbitkan tulisan kita.


Setelah saltik atau Typo tahap berikutnya memeriksa ejaan, dimulai dengan penggunaan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca, dan penulisan kata serapan. Pada kondisi tertentu, sesuatu yang panjang sangat disukai. Tali yang panjang untuk mengikat sesuatu yang besar adalah contohnya. Bagaimana halnya dengan kalimat? Apakah kalimat yang baik adalah kalimat yang panjang yang berisi banyak pesan dan disampaikan sekaligus? terkadang malah menyulitkan bagi pembaca untuk membaca dalam sat tarikan nafas. Semoga dengan membaca tulisan ini, tulisan yang kita hasilkan lebih enak dibaca dan tidak menimbulkan makna lain dari maksud tulisan yang kita buat.

Rabu, 19 Juli 2023

Majalah Sekolah

 



Pertemuan Ke : 11

Materi              : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber     : Widya Setianingsih, S.Ag

Hari/ Tanggal  : Rabu/ 19 Juli 2023

Moderator       : Nur Dwi Yanti, M.Pd

            Lebatnya hujan dan dingin nya hari mengikuti kecepatan ketikan jari ini dalam menulis kata-kata diresume ini. Kadang ada rasa lelah dalam pola pikir ini, dalam menghadapi  pelitnya hidup, jika masih bisa di kelola, maka hanya akan terbawa dalam mimpi, jika semakin berat, maka nikmatnya tidur akan menghalangi sejuta gelora. Tapi jika sudah mencapai puncak, maka menangislah dalam lelahmu, karena air mata akan dapat menghilangkan sesak yang ada di dada dan kepala. Semoga menemukan kedamaian dan kesejahteraan di awal Tahun Baru Islam 1 muharam 1445 H ini. Amin. Semoga diawal tahun baru ini dan selanjutnya, diberikan rahmat kesehatan, dilimpahkan rezki yang banyak, dan terhindar dari masalah utang.

            Setiap sekolah tentu ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta.Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Kunci utamanya adalah MAU. Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yang sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yang terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yang biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang, Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI.

            MENURUT KBBI MAJALAH ADALAH: Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Menurut Waktunya, Berdasarkan Waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas: majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’. Menurut Isinya dibedakan Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

LANGKAH LANGKAH MENERBITKAN MAJALAH SEKOLAH

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal.

Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll


Susunan Redaksi Majalah Sekolah

 1. Penasehat   : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah

Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)

3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor

Tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
6. Fotografer  Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. Layout

 

Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

 

Apa Manfaat Majalah Sekolah?

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa

2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah.

1. Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.

b. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA. KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.                                                                                      

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 1.  Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.

2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN

 Alamat, Visi dan misi sekolah dicantumkan di halaman 2. Jika menginginkan memasang foto crew majalah bisa juga di letakkan di halaman 2.

3. Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran :

·         Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

·         Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.

·         Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.

·         Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)

·         Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para    

·         pembaca)

·         Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : Tetap Berprestasi di Masa     Pandemi.

Semakin Berilmu Semakin Berakhlak, Lets go green, Raih Mimpi Setinggi Bintang, Hold Your Star, Dll.

6. Cover dan Layout Menarik.

·         Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah.

·         Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.

·         Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP, SMA).

·         Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

·         Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk: Biaya cetak majalah, Membayar HR crew, Pembelian hadiah kuiz dll.

 Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.

1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

2. BOSDA

Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

3. Sponsor.

Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

8. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.

Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel, Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

10. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Selasa, 18 Juli 2023

Menulis itu Mudah

 



Pertemuan ke  : 10

Hari/Tanggal   : Senin/ 18 Juli 2023

Materi              : Menulis itu Mudah

Narasumber     : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator       : Yandri Novita Sari, S.Pd

            Rasa lelah dan capek, pasti ada dalam keseharian beraktivitas. Rasa itu akan hadir ketika pola pikir kita penuh masalah kehidupan ini, masalah materi, pendidikan, dan keajaiban kita sebagai seorang wanita pekerja dan sekaligus sebagai ibu rumah tangga. Begitu juga dengan pria, mereka juga memiliki kerumitan pikiran yang berbeda dengan wanita. Terkadang rasa itu datang tiba-tiba tanpa ada yang mengundang. Mari tendang semua rasa negatif itu dan bergerak untuk maju, agar menjadi orang yang tak tertinggal dari target yang sudah di tetapkan dan mampu membawa kita selangkah lebih maju dari keadaan sekarang. Ternyata dengan bercerita seperti ini kita sudah mulai menulis 1 paragraf.

Ada 5 Kunci dalam menulis agar menulis itu mudah:

1. Tulislah apa yang diketahui.

Jangan menulis yang tidak Anda ketahui. Anda bisa menulis pengalaman hidup sehari-hari. Jika Bapak Ibu sekalian adalah seorang guru, tulis saja pengalaman keseharian yang sesungguhnya sangat kaya.

2.  Kunci kedua menulis mudah yakinkan dalam diri Anda bahwa menulis itu memang mudah. Jangan berpikir kalau menulis sulit. Harap bedakan antara PIKIRAN dengan PRAKTIK Anda dalam menulis. PIKIRAN itu kunci penting yang menentukan tindakan.

3.  Kunci ketiga: menulislah sedikit demi sedikit.

Menulis itu tidak harus banyak. Kuncinya KONSISTEN. Selalu tanamkan dalam diri untuk menulis setiap ada kesempatan.

4. Kunci keempat: tulis apa yang Anda pikir.

Jangan pikir apa yang akan ditulis. Pokoknya menulis saja. Menulis itu dunia aksi. Bukan hanya teori.

5.  Kunci kelima: jangan menulis sambil dibaca atau diedit.

Jadi kalau nulis itu fokus mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran. Terus saja tulis.

Berarti tidak diedit? Tentu dan harus tapi waktunya jangan bersamaan dengan menulis.

jika menulisnya malam, editnya besok.

 

Slogan untuk menulis adalah 3M. Pencetusnya AA Gym.

M: Mulai dari diri sendiri

M: mulai dari hal kecil.

M: mulai sekarang juga.

# Menulis itu mudah ketika DIPRAKTIKKAN, bukan hanya DIDISKUSIKAN. 

Yukkkk sama-sama menulis kita, yakinkan diri kita bisa!!!

 

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

  KBMN PGRI 29 Pertemuan ke   : 25 Hari/tanggal     : Senin/ 21 Agustus 2023 Mater...