Jumat, 17 Februari 2023

Diksi dan seni berbahasa

 


Pertemuan Ke: 18

Hari/Tannggal: Jumat/17 Februari 2023

Pukul: 19.00

Materi: DIKSI dan SENI BAHASA

Pemateri: Maydearly

Moderator: Widya Arema

 

Kata pembuka diksi yang indah dari moderator yang cantik dan om jay "Sadarlah, aku telah mencintaimu dengan terengah-engah. Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang boleh mengisi setiap rongga." Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis Diksi dan Puisi dua kata yang tidak bisa terpisahkan. Dengan diksi puisi semakin bernyawa. Dengan diksi pula membuat hati yang dingin menjadi menyala dalam suka cita. Anda ingin membuat pasangan Anda jatuh cinta setiap saat, atau ingin membuat Si Dia tersipu malu manja. Kita akan mengasah talenta kita dalam berdiksi.                    Yuuk... Kita berdiksi malam ini... Jangan sampai lupa....

Tetap semangat dan jaga kesehatan sebab menulis itu menyehatkan bahkan menyembuhkan bagi mereka yang sedang sakit. Benarkah? Mari kita coba dan buktikan, hal ini sudah saya praktekkan saat hidup ini sulit, saat semua tak ada tenggang rasa terhadap seorang yang miskin ini, saat itu dunia ini terasa sangat kecil, hanya sebesar lubang tikus dan bahkan lebih kecil dari lubang tikus. Dalam hati hanya mampu berdoa sampai mengeluarkan tangis yang sudah bisa di tahan dan membuat sakit kepala dan dada sesak, karena menahan nya. Ya ALLAH semoga ada solusi cerdas dari semua masalah ku. Amin. Malam hari ini kita akan ditemani ibu-ibu Cantik yang baik hati. Mereka adalah dua bidadari dari surga yang sengaja dikirimkan ke dunia untuk mengajak kita belajar bersama. Mereka adalah guru berprestasi dari lebak Banten dan Malang Jawa Timur. Ibu Maydearly akan berbagi ilmu dan pengalamannya menulis diksi dan seni bahasa. Beliau akan ditemani ibu Widya sebagai moderatornya. Mereka adalah guru-guru tangguh berhati cahaya yang ikut terlibat dalam tim Solid Omjay (TSO).

 

Satu per satu terjatuh dan keluar dari WA Group KBMN PGRI ini. Wa Group yang awalnya penuh sebanyak 1025 orang, kini telah menyusun pelan-pelan menjadi 924 orang. Dari semuanya itu mungkin hanya sedikit yang mencapai garis Finish. Ibarat lari marathon, mereka sudah kehabisan nafas sebelum pintu kemenangan dibuka. Semoga aku mampu bertahan dan tidak kehabisan nafas dan tenaga, untuk terus berlari, berlari mengejar mimpi, mipi indah sehingga muncul pelangi indak yang tahan lama dan awet. Belajar secara online memang dibutuhkan kesabaran sekaligus keikhlasan. Siapa yang sabar pasti akan pintar. Siapa yang ikhlas pasti tuntas. Belajar menulis harus dimulai dari diri sendiri. Menjaga konsistensi dalam menulis bukanlah perkara mudah. Menulis dalam kesibukan bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Namun, berikanlah tugas itu kepada orang yang sibuk. Sebab orang yang sibuk itu pandai mengelola waktu dengan baik. Mereka sukses dalam hidupnya. Mantap om jay, semoga kita dan saya sendiri terutama menjadi salah satu dari orang-orang sibuk yang komit dan sukses. Jangan biarkan blog pribadi kita penuh dengan sarang laba-laba. Jadikan blog sebagai media online untuk kita belajar menulis. Salam Blogger Persahabatan. Omjay, Guru Blogger Indonesia. Blog https://wijayalabs.com.

 

Sobat literasi yang luar biasa, sebentar lagi kita akan kembali  mereguk manisnya ilmu.

SAHABAT

Oleh : Widya Setianingsih

 

S ayap kami saling menyangga

A rungi berdua gemerlap letihnya dunia

H adirkan setiap warna membungkam resah yang ada

A baikan setiap mata munafik yang bersorak dalam duka

B iarkan tangan kami saling tergenggam, menguatkan dalam balutan doa

A tau mentertawakan takdir yang dengan seenaknya mengatur hilir mudik nestapa

T ak usah dengarkan mereka, cukup bersamamu hatiku jauh dari gulana.

 

Berikut contoh puisi akrostik dengan balutan diksi


Senja Mengukir Cinta

Oleh: Maydearly

 

Deru angin dalam semilir

Mengukir ruang resah

Tentang senja paling gulita

Yang membawa rasa untuk dia.

 

 Untuk rembulan dalam temaram

Ku titipkan singasana cinta

Berceloteh tentang rindu

Yang bersembunyi dalam diam.

 

Sunyi bertahta dalam gelap

Hampa riak suara, kelabu

Hanya menandu rindu

Dari cinta yang berselimut dingin.

 

Rasa cinta yang tetap terjaga

Bak bersanding dengan alam

Menjadi singgasana keabadian

Membumi dengan lubuk paling dalam.

 

Untuk dia, ku jaga rasa

Memeluk rindu seabad

Ku sampaikan dalam maya

Agar terukir cerita paling menawan.

 

Keindahan diksi dalam tulisan, Seolah kita dibawa terbang menuju negeri fantasy. Menggugah rasa syahdu, rindu yang berwarna-warni. Ada manis yang enggan ku lepas, ada rintik yang enggan ku sudahi. Akhirnya hatiku memilih dia Sang Penjaga Hati. Hingga kini jalinan rasa itu terpintal dalam riang dan sendu. Memadu dalam satu kata SAHABAT. Bagaimana saya tidak jatuh cinta padanya. Rayuannya selalu membuatku terbuai. Ini adalah kutipan rayuan Maydearly pada saya. Aku menyerumu dalam maya, merupa wajah dalam doa dan bismillah. Dengan cinta engkau mengubahku. Karena cinta selalu bisa mengubah apa yang selama ini sulit dirubah. Terimakasih selalu menjagaku dalam doa, dibandingkan dengan cintamu bahkan semesta pun nampak kerdil di pelupuku. I Love You to the Moon and Back. Kutersanjung. Akhirnya saya jatuh cinta padanya. Ingin membuat seseorang jatuh cinta. Yuk berguru pada ahlinya.


Jika hati sudah siap untuk bicara, tangan sudah lincah menari. Yuk kita mulai kelas malam ini. Sebelum kita mulai, tundukkan jiwa dalam khusyuknya doa. Siapkan diri bagai gelas kosong yang siap diisi. Bismillahirrohmaanirrohim. Ternya untaian kata diatas adalah kata pembuka diksi oleh moderator dan om Jay. Malam ini matahari digantikan jutaan bintang dalam gelap yang memijarkan rindu, menyimak dan menari bersana tarian diksimu yg menawan . Sahabat adalah kata sederhana yang acap kali merapal makna dalam jiwa. Pada sahabat kerap kita terbangkan kepingan kisah yang tersusun rapi. Sahabat adalah ia yang paling mengerti hati kita dalam lara nan pekat, meski kerap kita tancapkan luka, sang sahabat akan membalas dengan seribu pelukan. Terkadang dalam hidup ada robekan paling tidak sopan yang menenggelamkan kita dalam tangisan, namun seorang sahabat membawa kita tertatih berjalan dan mengambil sisa tawa untuk masa depan. Menguatkan lewat doa dan menggenggam dengan Bismillah. Gerimis itu masih kamu, pelan-pelan membasahi dengan sejuk yang tak ingin kusudahi.

 

aku mengenalmu dari deret huruf sebagai batas ucap yang mempesona. Lewat beranda virtual engkau goreskan kata, menjadi sebuah warna. Meski ada sapa yang ku abaikan, namun engkau perjuangkan  hingga sang tunas pun muncul, bunga semerbak harum matang buah sedap nan ranum. Kau merawatnya, menyirami tanpa mengeluh, memupuk dengan sabar hingga memanen sebuah benih bernama persahabatan. Saya meminjam waktu dengan jemari yang berlarian  di atas layar kaca. Sebuah materi Diksi dan Seni Bahasa semoga menjadi cemilan yang menawan di pembuka malam nan elegan. Berharap, malam ini menjadi malam yang paling teduh yang kita dapatkan. Ditemani dengan secangkir kopi yang mempertemukan kita di satu meja virtual. Sebuah tempat dimana sang emoticon menjadi persembahan sebagai tanda perkenalan dari Maydearly.

 

Malam ini terasa lebih istimewa entah para peserta yang sedang manis-manisnya atau aku yang sedang menggebu-gebu untuk bertemu para pejuang ilmu. Maydearly sebuah nama tanpa titik koma, ia menyadur makna diantara serpihan kata yang melahirkan karya. Tak perlu di tanya alamat blog nya, hanya lewat sebuah karya dia pernah berbicara, merupa, menulis, bercerita, dan berdoa sebagai rupa sejarah untuk masa tua. Semoga masa tua ku juga akar bisa membaca karya muda ku yang bejibun dan indah dan mampu dikenang orang sejagat raya, yang pasti bertemu para pejuang ilmu yg siap berdansa dalam lautan diksimu. Malam ini  adalah rentetan senja yang patut kita raih dengan 'Bismillah'. Berharap ada candu setelah temu, sehingga kita bisa dipersatukan oleh pijakan bumi, dan saling bercabang di ujung mimpi.

Diksi – akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya. Mengapa Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa? Sebab banyak keindahan  atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir. Diksi bak pijar bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona dan tak membosankan. Lantas, apakah begitu sulit kita dalam berdiksi? Honestly I fell ashame membawakan materi tentang Diksi, karena saya bukan ahli sastra, lebih tepat hanya sebagai penyuka diksi.


Terkadang banyak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah kita merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa. Apakah mungkin saya bisa menulis sebuah bahasa yang indah? merasa takut tulisan saya terdengar garing ketika dibaca. Menulis itu sederhana Bapak Ibu. Sesederhana mengadukan gula dalam gelas kopi. Menulis dari apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita dengarkan. Lantas jurus apa yang harus kita pakai agar kita mampu menulis dengan segala keindahan. Libatkan 5 macam panca indera kita. Kita harus jatuh cinta dulu yaa biar gampang menulis diksi, Enggak juga beb sing penting peka dan baper.

1.      Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. Indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.

Contoh: Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi

2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan. Contoh:

Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan

3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah. Contoh: Ku kecup rasa pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan  kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana, dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu.

4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya. Contoh: Derit daun pintu mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai lamunan

5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar.

 

Acap kali dalam menulis kita hanya melibatkan otak kita sebagai muara untuk berpikir tanpa kita dengar, tanpa kita rasa, tanpa kita raba, jika terkadang sesuatu di pelupuk mata bisa menjadi rongga untuk mencumbu tulisan kita. Mengapa kita selalu melihat kursi yang kita duduki dengan pandangan yang begitu sederhana? Sesekali buatlah ia mempesona dan anggun. Setiap apapun yang kita lihat, sesekali kita rasakan, kita raba, bahkan kita ampu kan sebagai sebuah senyawa yang mampu bersuara. Di atas kursi ini, aku pernah memeluk ratapan bagaimana menungguimu dengan sebuah doa takdim. Contoh: Derum kejahatan yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang menghakimiku untuk tak lagi merinduimu, Contoh: Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi

Sahabat dalam suka, namun kadang merobek jiwa. Tetap saja sahabat yang menanti dekapan erat saat tinta dunia menggores tak terperikan. Sahabat relung hati terhampar luas saat aku membutuhkan pundaknya. Tetaplah bercahaya dalam kegelapan. Wajahmu terkadang siap menerkam, tapi sayangmu menghujam tajam. Belajar diksi akan kulumat sampai habis. Happy weekend tak terlupakan. Tampak wajah-wajah lugu tanpa dosa di lorong asrama dengan lampu redup redam membawa kitab kuning di pergelangan tangan. Malam ini memancarkan cahaya harapan. Sekian lama kelam tanpa aroma kasturi. Bau kemenyan dan dupa berangsur menghilang. Sirna terhapus oleh hadirmu. Malam ini ku tercenung, membaca kalimat demi kalimat yang mendayu menyejukkan hati. Seakan tak kuasa beranjak dari layar kasih penuh makna

Terimakasih sahabatku yang telah memberi ilmu di malam syahdu ini. Memanah Bintang

Karya Rismalasari

 

Nun jauh di angkasa

Kelipmu goda hasrat diri

Tuk meraih mimpi

Bergumul dalam awan pengharapan

Bertaruh waktu perjalanan

 

Nun jauh gemintang malam

Cahaya mu semu hadirkan ragu

Tuk capai harapan

Berbagai rancangan dibiaskan

Berbagi waktu terlenakan

 

Hadirmu laksana memanah bintang

Jika telah lewat masa

Harapan pun kan hilang

Berganti pagi menjelang

 

Gelas kopiku kini hanyalah sebentuk ruang hampa tanpa rasa semenjak kau tinggalkanaku sendiri dalam kefanaan. Ketika senja memeluk malam dengan dekapan yang tak ingin terlepas. Ada naluri ingin berbagi kasih yang tak mungkin tertunda lagi. asa rindu untuk menatapmu, agar tak lepas dari pandangku,setiap materi  yang tertuai dialayar aku tatap tampa mengedipkan mata. Samaa. Jari jemariku menari lentik di atas hamparan huruf huruf yang berbaris, seakan - akan memberi irama pada malam yang syahdu. Seorang waita berbaju merah menatap fokus layar laptop merahnya tanpa mempedulikan suara bising dari iklan yang berteriak-teriak menjajakan dagangan. Rasa letih yang datang di ujung telapak kakinya tak lagi terasa. Hanya keinginan segera menyelesaikan tugas malam ini yang terpatri dalam pikiran. Sekelebat bau seduhan kopi hangat terbayang dibenaknya. Ia pun berpaling sejenak untuk menyegarkan pikirannya dengan seteguk pahit manis dari cangkirnya. Rembulan malam ini enggan bersinar, terlihat gelapnya kabut menutupi cahayanya, Tapi aku terpesona oleh senyum indahmu di malam ini yang terlihat olehku bagai bulan purnama. Ketika jiwa terasa sepi,Seakan terbayang dirimu dihadapnku, Ingin rasanya kupeluk kesah dirimu, Tapi apa daya diriku kepadamu, Hanya bisa kuratapi diriku membangknmu. Kutatap mendung di mata yang senantiasa teduh itu. Seolah awan bergelayut dan hampir saja meritik deras. Ku dekati di yang terlihat galau berkaca. Ya. Muridku yang selalu ceria kini berubah menimbulkan sejuta tanya.


4 komentar:

Alfiyah Hidayatun mengatakan...

Wow cepat sekali pandai berdiksi

agistyputeri25 mengatakan...

Semangat menulis!

fifitriana mengatakan...

Siapa dulu guru nya....

fifitriana mengatakan...

Mari sama-sama semangat

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

  KBMN PGRI 29 Pertemuan ke   : 25 Hari/tanggal     : Senin/ 21 Agustus 2023 Mater...