Jum’at, 3 Februari 2023
Belajar menulis , Proofreading
Sebelum Menerbitkan Tulisan
Pertemuan ke : 12, (Jum’at, 3 Februari 2023)
Nama : Fifi Triana
Asal : Padang
Nara Sumber : SUSANTO,
S.Pd
Malam
ini tepat jam 07.00 kami akan melaksanakan rutinitas pelatihan guru menulis, di
grup KBMN PGRI 28, ku latih diri ini agar tak mudah terbang oleh angin, tak
mudah lapuk oleh hujan dan angin, dan tak mudah goyang dan tumbang oleh
hempasan kerasnya kerikil tajam yang menusuk jantung karena tak berdaya. Ku susun
hati yang rapuh, ku kuatkan tenaga agar bisa berdiri kokoh dengan segala derita
hidup, tawa yang bercampur tangis di awal februari. Ku berharap badai ini akan
terbang cepat dan jauhhhhh, jauhhhh dari kehidupan ku. Kuat kan hati ini.
Bagi
penulis ,tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan. Bagi
penulis media, tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan,
Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam pikiran. Publikasikan dan bukukan apa
yang sudah ditulis, agar banyak orang yang dapat membacanya. Abadi dalam
bentuk kumpulan buah pikiran yang
tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku. Berikut biodata data nara sumber kita
Bapak Susanto S. Pd
Pernah membaca tulisan yang salah ejaan atau
typo pengetikan, tentu pernah. Malah sering sekali dijumpai, ketika kita
membaca sendiri tulisan kita kembali setelah mengetik. Bagai mana rasanya? Tentu
akan mengganggu fokus kita dalam membaca, dan kita akan sulit memahami bacaan
yang kita baca, dan akhirnya malas membaca tulisan selanjutnya, karena kurang
menarik untuk di lanjutkan, sayang kan??? Padahal jika kita teruskan
membacanya, pasti cerita seru. Nah jika kita sebagai penulis nya kita perlu
melakukan “Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan” Proofreading adalah
membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah
ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau
dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat
kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk
buku.
Berikut adalah link tugas nara sumber kita
yang bisa kita pedomani untuk materi ini: https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0
Tugas seorang proofreader bukan hanya
membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa
memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami.
untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Apakah sebuah
kalimat efektif atau tidak?
Susunannya
sudah tepat atau belum?
Substansi
sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?
Melakukan proofreading beberapa saat setelah selesai menulis. menurut Bapak
Padil (Supadilah) "Jangan terburu-buru mengirimkan artikel. Kita melihat
kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan
bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan perlu
diperhatikan". Memeriksa tulisan dilakukan setelah
tulisan selesai, BUKAN ketika kita sedang melakukan penulisan/tulisan masih
jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya. Bertindaklah sebagai
seorang “calon pembaca”.
Alat
yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan
PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD dan Ketetapan itu merujuk
pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek
Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2 komentar:
Resume yang lengkap, semangat!
Swmangat. Trimakasih
Posting Komentar