KBMN 29
Pertemuan ke :
19
Hari/Tanggal :
Senin /7 Agustus 2023
Materi :
Teknik Promosi Buku
Nara Sumber :
Akbar Zainuddin, MM, MNE
Moderator :
Muliadi
Pernahkan
punya mimpi, dan akhirnya mimpi itu terwujud, tentu ini rasa nya seperti
mendapat durian runtuh. Menjadi seorang penulis buku yang bisa menerbitkan buku
favorit banyak orang, laku dipasaran, selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh
penggemar. Wooowww sungguh suatu keajaiban dan merupakan suatu impian banyak
orang. Berikut adalah uraian tentang bagaimana teknik promosi buku, agar laku
di pasaran. Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Ada 7
program promosi buku yang bisa dilakukan.
PERTAMA, LAUNCHING BUKU.
Adalah
program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan,
hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang
membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu
meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu
menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku
mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi
kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. Sekarang ini program
launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan
program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, atau pun
Youtube. Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang
kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap
bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan
Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku
kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?
KEDUA, BEDAH BUKU.
Bedah
buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa
secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa
bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis
taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang
memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita
selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa
orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara
kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Sekali lagi, yang
lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang
orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup,
Zoom, dan sebagainya.
KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN
Lakukan
seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya
motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan
diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama
bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada
para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya
bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan
secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas
yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita.
Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang
motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis,
bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice
Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita
lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka
dalam membeli buku. Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas
guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada
bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya
seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya
saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
Reseller
adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari
hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya
harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi
yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual. Dewa
Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui
reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita
sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. Saya juga
sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang.
InsyaAllah akan terus bertambah.
KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE
Buka
toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya).
Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita
ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul
buku kita, bisa ditemukan.
KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos) untuk
promosi buku.
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan
subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat
status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan
buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para
pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing
apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin
lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan
memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.Jadi,
pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku
sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan,
pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama
membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses
menjual buku.