Selasa, 31 Januari 2023
Guru Menulis 6,
Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Pertemuan ke : 4
Nama : Fifi Triana
Asal : Padang
Nara Sumber : Eko
Daryono, S.Pd
Sebuah karya ilmiah berupa hasil
penelitian, skripsi, tesis, hasil penelitian, PTK, PTS dan jenis lainnya dapat
dijadikan sebuah buku. Setiap kita yang telah lulus dari perguruan tinggi pasti
memiliki karya ilmiah (KTI) sebagai syarat akhir dari seluruh perjuangan kita
dari sebuah perguruan tinggi untuk mendapatkan sebuah gelar. KTI kita tersebut
dapat dijadikan sebuah buku dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Berikut
dipaparkan oleh Bapak Eko daryono, S.Pd pada pelatihan nya di grup KBMN PGRI 28.
Pertama, kita akan menghilangkan penamaan,dan penomoran yang kita buat pada
karya KTI seperti penomoran BAB, atau sub bab, yang membuat tampilan buku
menjadi kaku.
Secara bahasa hasil konversi nya
kita modifikasi sehingga bahasa dalam buku menjadi luwes, bersifat lugas dan
tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti: penelitian ini, peneliti, penulis,
dan teman sejawat. Kedua kita lakukan modifikasi bab 1, kata-kata
pendahuluan masih bisa kita gunakan atau
kita ganti dengan pembuka atau kata lain agar buku yang kita buat menjadi lebih
menarik, dan isi nya jika kita usahakan dengan kata-kata pembuka yang telah
kita buat atau modifikasi tadi. Latar belakang dalam naskah KTI kita bumbui
dengan fenomena terkini, agar isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca
merasa tertarik untuk membaca isi seluruh buku.
BAB 2 juga kita modifikasi,
dengan mengambil bagian sub bab yang perlu kita tonjolkan, seperti menguraikan
dengan kata-kata yang lugas tentang motivasi belajar, pembelajaran yang kita
paparkan pada KTI sesuai bidang studi yang emban, Pembelajaran kooperatif dan
model pembelajaran yang kita gunakan pada penelitian tersebut. Modifikasi pada
BAB 3 kita hilangkan, kita lanjutkan saja pada BAB 4, bagian ini merupakan inti
dari isi buku, sesuai judul buku yang telah kita buat. Pada bab 4, kita tidak
menggunakan judul hasil penelitian dan pembahasan, namun disesuaikan konteks
buku. Judul buku juga kita pilih kata-kata yang menarik, tentunya tidak
sepanjang dan se kaku judul KTI kita. Penutup, pada pelaporan hasil penelitian,
judul tersebut dapat di pertahankan dengan menambahkan simpulan dan rekomendasi
atau saran , dan temuan yang terkait dengan hasil penelitian. Pada lampiran,
lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang
mendukung.
Namun demikian adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI
menjadi buku: Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat
tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya.
Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya
yang akan diterbitkan memang original punya penulis sendiri Kedua, menghindari
kompilasi yang terlalu banyak. Ketiga memilah dan memilih data yang
dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak
bombastis. Keempat, modifikasi bahasa buku. Kelima, hindari pengambilan sumber
kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai
rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. Ketujuh, memperhatikan
kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilai untuk KP sesuai
Buku 4 PKB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar